Jendela Indonesia

Motivate young generation to be success in internet era

Archive for November, 2009

Hati-hati Meminjam KTA Standard Chartered

Posted by jendelaindonesia pada November 29, 2009

Suatu saat barangkali anda membutuhkan dana tunai melalui KTA (Kredit Tanpa Anggunan), tetapi anda harus hati-hati dengan aturan-aturan yang menjebak dan sangat memberatkan anda. Banyak sekali tawaran ini muncul, satu diantara yang paling aggresif menawarkan adalah dari Standard Chartered. Salesmennya dengan sangat agresif menawarkannya kepada anda. Diskon tanpa bunga 3 bulan pertamalah; bunga murah; Dan lain-lain bentuk iming-iming sehingga anda akan tertarik menerimanya.

Tetapi suatu hal, yang kadangkala tidak diinformasikan kepada anda adalah biaya administrasi, dan biaya lainya yang dipotong dari pinjaman anda. Misalnya jika anda meminjam sebesar Rp.30 Juta. Biasanya anda akan menerima hanya sekitar RP. 28 Juta saja. Potongan tersebut sekitar 5% seperti yang saya alami. Anda biasanya baru menyadari setelah menerima uang pinjaman. Walaupun hal tersebut sebenarnya sudah tertulis didalam surat-perjanjian-pinjaman yang sudah anda tandatangani. Memang kita biasanya lalai membacanya, hal seperti ini sepertinya dimanfaatkan oleh Bank asing yang agresif ini.

Suatu hal lagi adalah tentang biaya penalti karena keterlambatan yang jumlahnya sebesar Rp. 100 ribu, biaya ini jauh lebih besar dibanding kartu kredit sekalipun.

Beda lainnya dengan kartu kredit adalah jika anda tidak bisa melunasi tagihan bulanan, anda bisa membayar sebagian saja dari tagihan bulanan tersebut.

Hal ini berbeda dengan yang dilakukan pada KTA standard Chartered. Jika anda punya kewajiban membayar bulanan misalnya Rp. 1 Jt, tetapi anda membayarnya untuk bulan yang bersangkutan hanya sebesar Rp 950 rb, anda tetap dikenakan biaya penalti sebesar Rp. 100.000. Dan jika pada bulan berikutnya anda membanyar secara full Rp 1 jt, anda akan dikenakan kembali penalti sebesar Rp. 100 rb lagi.

Peminjam biasanya tidak menyadari hal ini, karena setelah meminjam anda tidak menerima informasi apapun dari Standard Chartered. Tidak seperti kartu kredit, anda akan mengetahui jumlah tagihan setiap bulan. Jika anda secara tidak sadar membayar dalam jumlah kurang setiap bulan, atau karena kondisi keuangan anda tidak bisa membayar secara full. dapat diramalkan anda akan dikenakan denda/penalti minimal Rp 200.000. Dapat dibayangkan jika anda secara finansial dalam kesulitan, anda akan menerima telpon barangkali dalam bentuk teror mental, dan barangkali juga didatangi oleh Debt Collector, dengan sikap kasar, dan lain-lain perlakuan yang tidak menyenangi.

Hati-hatilah, jebakan penalti ini barangkali adalah suatu cara untuk menarik keuntungan sebesar-besarnya. Seperti yang saya alami, pertama kali petugas yang mengaku bernama Adi, dengan sikap arogan dan kasar mengatakan saya harus membayar denda keterlambatan bulan lalu sebesar Rp. 100.000, karena merasa tidak merasa membayar telat, saya katakan bahwa saya tidak membayar telat. Dengan nada tinggi, dia mengatakan “itu menurut versi bapak, menurut versi kami Bapak telat”, tanpa penjelasan lebih lanjut.

Hari ini saya mendapat telpon lagi bahwa saya harus membayar keterlambatan bulan lalu dan bulan ini dengan total Rp 200.000. Setelah dijelaskan oleh petugas yang mengaku bernama Feny, baru saya mendapat penjelasan bahwa pembayaran pada bulan lalu kurang dari yang seharusnya.

Saya menyarankan untuk tidak melakukan pinjaman KTA dengan sistem penalti ini, jika anda melaksanakannya dapat diramalkan anda akan menghadapi teror mental yang akan menghabiskan energi. Masih banyak pinjaman sejenis dengan bunga jauh lebih murah, tanpa dikenakan biaya penalti. Semoga bermanfaat.

Ini beberapa keluhan terhadap KTA Standard Charterd:

http://suarapembaca.detik.com/read/2008/04/14/145233/923141/283/janji-manis-kta-standard-chartered

http://www.kompas.com/suratpembaca/read/721
Standard Chartered Bank
KTA Standard Chartered Bank – Hanya Manis di Bibir Saja
Kamis, 19 Juni 2008 | 12:18 WIB

http://suarapembaca.detik.com/read/2009/11/19/113517/1244697/283/layanan-kredit-tanpa-agunan-standard-chartered-kurang-tepat

http://www.kompas.com/suratpembaca/readtanggapan/8901

http://pobox.wordpress.com/2008/03/04/standard-chartered-aplikasi-kredit-tanpa-agunan/

http://www.aryacell.com/200902/terlilit-hutang-kta-standard-chartered.php

http://produkjelek.wordpress.com/2008/08/12/hindari-kredit-maupun-kartu-kredit-dari-standard-chartered-bank-para-debt-collectornya-sering-mengacam-keselamatan-jiwa-orang-lain/

http://kompas.co.id/suratpembaca/read/11175
Standard Chartered Bank
Kecewa dengan KTA dan Kartu Kredit Standard Chartered
Kamis, 12 November 2009 | 13:35 WIB

http://suarapembaca.detik.com/read/2008/03/31/130644/915884/283/cara-yang-sangat-tidak-menyenangkan-standard-chartered

Posted in ekonomi | Dengan kaitkata: , , , , , , | 5 Comments »

Tanggapan terhadap artikel Ninok Leksono, Jejak Naga Silikon dan Masa Depan Ekstrem

Posted by jendelaindonesia pada November 5, 2009

selengkapnya lihat: Tanggapan terhadap artikel Ninok Leksono, Jejak Naga Silikon dan Masa Depan Ekstrem

Oleh: Syafedi Syafei Ph.D

Artikel yang sangat menarik dari Ninok Leksono. Seharusnya pemerintah memberikan motivasi dan stimulus ke bidang teknologi Informasi ini. Tetapi kenyataannya dari perkembangan sejarah Indonesia banyak hal yang dilakukan adalah bersifat unmotivated dengan kebijakan yang tidak bijak dan merugikan. Seharusnya stimulus yang diberikan bukan bersifat BLT seperti projek Block grand Dikti kemaren ini.

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , | Leave a Comment »

Belajar dari Darpa, Rising Above the Gathering Storm: Energizing and Employing America for a Brighter Economic Future

Posted by jendelaindonesia pada November 5, 2009

Selengkapnya baca link ini:
Belajar dari Darpa, Rising Above the Gathering Storm: Energizing and Employing America for a Brighter Economic Future

Oleh: Syafedi Syafei Ph.D

Belajar dari DARPA

Apakah itu DARPA ? Sekilas kedengarannya seperti salah satu alat musik, tetapi ini adalah hal lain, bukan alat musik Harpa. DARPA adalah suatu lembaga penelitian yang ada di Amerika Serikat. Kalau anda pernah belajar tentang sejarah internet, tentu anda sudah pernah mendengarnya. Ini adalah lembaga yang melakukan penelitian dan menemukan teknologi Internet. DARPA adalah singkatan dari Defense Advance Research Project Agency. Temuan yang dilakukan oleh DARPA yang siknikan tidak hanya Internet, tetapi juga microelektronik kecepatan tinggi, stealth dan teknologi satelit, pesawat tak berawak, dan material baru.

DARPA didirikan tahun 1958 dengan anggaran belanja sebesar $ 500 jt, setelah Sputnik diluncurkan oleh Sovyet. Pada tahun 2005 anggaran belanjanya sebesar $ 3.1 M. Tetapi ditinjau dari jumlah karyawannya, ini adalah organisasi kecil, dengan bentuk non-hirarkhi. Jumlah karyawannya adalah 220 orang termasuk staff teknik sebanyak 120 orang. Tetapi lembaga ini bisa mengangkat karyawan baru dari kalangan akademik dan industri dengan cepat dan gaji yang luar biasa tingginya melebihi gaji lembaga pemerintah lainnya.

Menurut Lawrence Dubois, DARPA menanyakan pertanyaan berikut kepada Principal Investigator, project leader, program manager :

* What are you trying to accomplish?
* How is it done today and what are the limitations? What is truly new in your approach that will remove current limitations and improve performance? By how much? A factor of 10? 100? More? If successful, what difference will it make and to whom?
* What are the midterm exams, final exams, or full-scale applications required to prove your hypothesis? When will they be done?
* What is DARPA’s exit strategy? Who will take the technologies you develop and turn them into new capabilities or real products?
* How much will it cost?

Posted in ekonomi | Dengan kaitkata: , , | Leave a Comment »