Suatu saat barangkali anda membutuhkan dana tunai melalui KTA (Kredit Tanpa Anggunan), tetapi anda harus hati-hati dengan aturan-aturan yang menjebak dan sangat memberatkan anda. Banyak sekali tawaran ini muncul, satu diantara yang paling aggresif menawarkan adalah dari Standard Chartered. Salesmennya dengan sangat agresif menawarkannya kepada anda. Diskon tanpa bunga 3 bulan pertamalah; bunga murah; Dan lain-lain bentuk iming-iming sehingga anda akan tertarik menerimanya.
Tetapi suatu hal, yang kadangkala tidak diinformasikan kepada anda adalah biaya administrasi, dan biaya lainya yang dipotong dari pinjaman anda. Misalnya jika anda meminjam sebesar Rp.30 Juta. Biasanya anda akan menerima hanya sekitar RP. 28 Juta saja. Potongan tersebut sekitar 5% seperti yang saya alami. Anda biasanya baru menyadari setelah menerima uang pinjaman. Walaupun hal tersebut sebenarnya sudah tertulis didalam surat-perjanjian-pinjaman yang sudah anda tandatangani. Memang kita biasanya lalai membacanya, hal seperti ini sepertinya dimanfaatkan oleh Bank asing yang agresif ini.
Suatu hal lagi adalah tentang biaya penalti karena keterlambatan yang jumlahnya sebesar Rp. 100 ribu, biaya ini jauh lebih besar dibanding kartu kredit sekalipun.
Beda lainnya dengan kartu kredit adalah jika anda tidak bisa melunasi tagihan bulanan, anda bisa membayar sebagian saja dari tagihan bulanan tersebut.
Hal ini berbeda dengan yang dilakukan pada KTA standard Chartered. Jika anda punya kewajiban membayar bulanan misalnya Rp. 1 Jt, tetapi anda membayarnya untuk bulan yang bersangkutan hanya sebesar Rp 950 rb, anda tetap dikenakan biaya penalti sebesar Rp. 100.000. Dan jika pada bulan berikutnya anda membanyar secara full Rp 1 jt, anda akan dikenakan kembali penalti sebesar Rp. 100 rb lagi.
Peminjam biasanya tidak menyadari hal ini, karena setelah meminjam anda tidak menerima informasi apapun dari Standard Chartered. Tidak seperti kartu kredit, anda akan mengetahui jumlah tagihan setiap bulan. Jika anda secara tidak sadar membayar dalam jumlah kurang setiap bulan, atau karena kondisi keuangan anda tidak bisa membayar secara full. dapat diramalkan anda akan dikenakan denda/penalti minimal Rp 200.000. Dapat dibayangkan jika anda secara finansial dalam kesulitan, anda akan menerima telpon barangkali dalam bentuk teror mental, dan barangkali juga didatangi oleh Debt Collector, dengan sikap kasar, dan lain-lain perlakuan yang tidak menyenangi.
Hati-hatilah, jebakan penalti ini barangkali adalah suatu cara untuk menarik keuntungan sebesar-besarnya. Seperti yang saya alami, pertama kali petugas yang mengaku bernama Adi, dengan sikap arogan dan kasar mengatakan saya harus membayar denda keterlambatan bulan lalu sebesar Rp. 100.000, karena merasa tidak merasa membayar telat, saya katakan bahwa saya tidak membayar telat. Dengan nada tinggi, dia mengatakan “itu menurut versi bapak, menurut versi kami Bapak telat”, tanpa penjelasan lebih lanjut.
Hari ini saya mendapat telpon lagi bahwa saya harus membayar keterlambatan bulan lalu dan bulan ini dengan total Rp 200.000. Setelah dijelaskan oleh petugas yang mengaku bernama Feny, baru saya mendapat penjelasan bahwa pembayaran pada bulan lalu kurang dari yang seharusnya.
Saya menyarankan untuk tidak melakukan pinjaman KTA dengan sistem penalti ini, jika anda melaksanakannya dapat diramalkan anda akan menghadapi teror mental yang akan menghabiskan energi. Masih banyak pinjaman sejenis dengan bunga jauh lebih murah, tanpa dikenakan biaya penalti. Semoga bermanfaat.
Ini beberapa keluhan terhadap KTA Standard Charterd:
http://suarapembaca.detik.com/read/2008/04/14/145233/923141/283/janji-manis-kta-standard-chartered
http://www.kompas.com/suratpembaca/readtanggapan/8901
http://pobox.wordpress.com/2008/03/04/standard-chartered-aplikasi-kredit-tanpa-agunan/
http://www.aryacell.com/200902/terlilit-hutang-kta-standard-chartered.php