Jendela Indonesia

Motivate young generation to be success in internet era

Archive for Desember, 2009

Santa Cruz stories: Sjamsir Sjarif – Swimming is his life, one lap at a tim

Posted by jendelaindonesia pada Desember 18, 2009

Santa Cruz stories: Sjamsir Sjarif – Swimming is his life, one lap at a time

Sumber:
http://www.santacruzsentinel.com/localnews/ci_12030675
By Ann Parker – Sentinel correspondent
Posted: 03/30/2009 01:43:13 PM PDT

As is his birthday custom, Sjamsir Sjarif will swim 74 laps on his 74th birthday, April 18. (Shmuel Thaler/Sentinel)

On April 18, Sjamsir Sjarif will once again celebrate his birthday by swimming his age: one lap for each year. That means 74 laps this year, more than two miles. It’s a ritual he has performed on every birthday since he turned 47.

But it’s much more than just exercise.

“I’m not just counting laps,” Sjarif says. “I’m reviewing my life.”

He explains that when he first sinks into the water, he imagines being in the womb again. “Then I begin the first lap, the first year of my life.”

During his initial three circuits, Sjamsir says, he creates images from stories told by his mother. “The fourth lap starts the real memories of my life. And so on – until the last minute of that year.” His expressive face opens into a wide smile. “I feel peaceful in the water.”

Sjarif swam his first birthday laps in 1982 after a three-week class at Harvey West pool. “Before that, I just knew how to splash,” he chuckles, demonstrating. Now he always travels with his swimsuit and goggles, watching for a pool. His regular swim site, Harvey West, is closed this year; instead, Joe Schultz, director of Parks, Open Space and Cultural Services, has offered him complimentary admission to the Simpkins Swim Center on April 18.

Born in Indonesia, Sjamsir was the son of a grade school teacher. He followed in his father’s footsteps, earning a degree in education and history before teaching at the junior high level. After working several years in Indonesia as an
Advertisement
assistant to an American anthropology professor (from UC Santa Cruz) he came to America in 1966 and then earned his master’s in anthropology at the University of Illinois.

After Sjarif moved to Santa Cruz in 1975, he served 18 years as director of the Third World Teaching Resource Center at UCSC. He retired in 1994; since then he has been working as an interpreter, translator and cultural consultant for courts, libraries, hospitals and schools.

He also keeps busy and healthy at his gym, 24 Hour Fitness. “I do TKB (turbo-kickboxing) and zumba – I recommend that to anyone,” he says. “Also salsa and other dancing.” He laughs delightedly. “Often I’m the one man. I love that.”

Will Sjarif continue his yearly birthday swim? “Absolutely. All my life.” And considering that one of his father’s siblings lived to be 114, he may be in for a long swim.

Sjamsir Sjarif
Born: ‘April 18, 1935 – at 7:45 p.m. on a full moon – in Bukittinggi, West Sumatra, Indonesia.’
Wife: Diah S. Sjarif, owner of Batik Cafe in Santa Cruz.
Children: Son Samudera, 19, and daughter Mutiara, 14. Both are swimmers.
Languages: Malay, Indonesian and Minangkabu (his ethnic group) and English, plus studying intensives in Spanish and Arabic.
Education: University of Andalas, Indonesia; UC Davis; University of Illinois.
His favorite sticker for swimmers: Just Add Water.
On inspiring others: ‘My doctor has started doing his own birthday swim.’
A life secret: ‘I’m never bored – I always have so much in my head.’
On pool swimming: ‘You’re peaceful but your mind talks.’
On ocean swimming: ‘My first time was my last time: I got a cramp and ended up in the ER.’

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , , | Leave a Comment »

Alasan mengapa Waralaba Warnet Gue lebih baik dibandingkan dengan membuat warnet sendiri

Posted by jendelaindonesia pada Desember 14, 2009

Alasan mengapa Waralaba Warnet lebih baik dibandingkan dengan membuat warnet sendiri

Alasan mengapa kami bisa membantu Anda

1. Apakah anda ingin mempunyai penghasilan yang terus-menerus walaupun anda sudah tidak bekerja ?
2. Apakah anda ingin memiliki usaha yang 100% kepemilikan dan keuntungan milik anda ?
3. Apakah anda ingin mempunyai usaha yang dapat menghasilkan untung besar dan didirikan dengan biaya yang murah ?
4. Apakah anda ingin mempunyai usaha dengan sistem teruji dan support 24/7 ?
5. Apakah anda ingin mempunyai usaha yang memberi dampak kemajuan ilmu pengetahuan bangsa sekaligus memberi hiburan ?

Jika pertanyaan diatas anda jawab Iya, maka insya allah kami siap untuk membantu saudara untuk mewujudkan impian saudara tersebut melalui usaha kami di bidang teknologi informasi.

1. Sistem Warnet teruji

Dengan mengunakan system dari warnet anda akan memiliki sebuah system usaha yang sudah teruji selama lebih 5 tahun dengan cabang di 7 kota besar. Anda tinggal menjalankan panduan system yang telah kami buat sehingga akan memudahkan anda menjalankan warnet dan menghindari resiko kegagalan yang biasa dialami oleh pebisnis pemula.

2. Biaya Pendirian Warnet Lebih murah

Dengan mengunakan system dari warnet gue anda akan membangun warnet dengan biaya lebih murah, karena peralatan warnet langsung dibeli dari distributor utama peralatan computer dimana harga komputernya jauh lebih murah dibanding jika anda beli sendiri.

3. Ilmu dan Pengalaman Teknis yang professional

Dengan mengunakan system warnet Kami anda mendapatkan sebuah warnet dengan kemampuan lebih. Misalnya anda mendapatkan warnet dengan kecepatan koneksi yang lebih tinggi se rta biaya yang lebih murah berkat manajemen bandwidth kami, kemudian ada system billing dan akuntansi kami yang akurat dapat anda lihat dan pantau secara online maupun melalui sms serta membantu anda dalam proses pengambilan keputusan, lalu ada filteriasasi konten tidak baik, game online lengkap, software-software pembantu dan backup system jika ada masalah dengan computer anda. Masih banyak lagi yang anda dapatkan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semua hal ini akan sulit dan memakan waktu banyak jika anda mulai sendiri, yang kalau dihitung maka kerugian yang ditimbulkan bisa tidak sedikit

4. Biaya Manajemen Fee murah

Biaya manajemen fee warnet kami hanya 5 % dari pendapatan kotor usaha per bulan ditambah biaya support. Biaya ini digunakan untuk system dukungan dan bimbingan dari kami untuk anda. Kepemilikan dan keuntungan 100% milik anda.

5. Ilmu Manajemen terdepan di latih oleh Action Coach

Dengan mengunakan system dari warnet kami anda otomatis akan mempunyai usaha dengan system yang sudah dibina oleh trainer bisnis internasional terkemuka dari Australia yaitu Action Coach. Dengan ini ilmu manajemen, marketing, dan system terbaru kami gunakan agar usaha anda berjalan secara maksimal dan menguntungkan.

6. Full Sistem Support

Dengan mengunakan system dari warnet kami anda mendapat support teknis dan manajemen terhadap segala kendala bisnis warnet, dengan demikian anda tidak perlu khawatir jika mengalami masalah karena kami selalu siap membantu.

7. Garansi Uang Kembali

Kami satu-satunya warnet yang berani memberikan garansi uang kembali jika modal anda tidak kembali dalam 1,5 tahun maka modal kami kembalikan. Syarat dan ketentuan ada

ANALISA BISNIS WARNET

Sekarang ini banyak orang yang sedang mencari peluang bisnis dibidang warnet, cuman masalahnya banyak yang kurang mengerti mengenai perhitungan untung ruginya. Dengan hanya bermodalkan tempat yang sudah ada dan beberapa unit komputer, banyak yang langsung terjun ke bisnis ini tanpa menganalisa terlebih dahulu. Setelah berjalan, katakanlah 1-2 tahun biasanya warnet ini akan tutup atau dioperkan ke orang lain yang akan mencoba lagi keberuntungannya.
Berikut ini, kita akan coba menghitung lebih detail tentang bisnis ini.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan/diperhatikan oleh seseorang sebelum memulai usaha warnet. Antara lain :

1.Lokasi/tempat
Apakah tempat kita membuka warnet termasuk tempat yang strategis ? Perkiraan pengunjung yang datang nantinya kira-2 berapa orang per hari ? Ini akan menentukan jumlah pc yang harus disediakan nantinya. Semakin banyak pc yang tersedia tentunya semakin menguntungkan kita, dengan catatan harus ada yang datang bermain. Ada saat-saat tertentu, warnet kita ramai, dan terjadi antrian, tapi kadang-2 dari semua pc yang kita sediakan, hanya terisi 1-2 orang saja.

2.Spec Komputer
Di daerah sekitar kita, apakah sudah ada warnet ? Bagaimana spec komputernya ? Ini akan menentukan spec komputer yang kita gunakan nantinya. Jika daerah kita belum ada warnet, dan katakanlah, daerah kita agak berada di pinggiran, kita bisa berhemat dengan menggunakan spec komputer yang lebih rendah. Bayangkan juga bila kita berada di pusat kota, dengan banyak warnet yang memakai computer dengan spec tinggi, dengan lcd wide screen. Tentunya kita juga harus menyesuaikan warnet kita dengan warnet saingan kita.
Satu hal lagi, spec komputer untuk browsing /chatting saja tidak perlu tinggi-2 amat, lain halnya kalo warnet kita mau dijadikan game center, dengan aneka games tinggi dan online.

3.Harga jual dan jam operasional
Bermain di warnet, biasanya dihitung dengan biaya per jam. Tetapi ada juga yang membuat paket, misalnya paket 1 minggu berapa atau ada juga yang paket bulanan. Hal ini tergantung dari situasi kondisi di lapangan dan juga permintaan dari pelanggan. Di pasaran biasanya harga bermain di warnet sekitar Rp. 2500 s/d rp. 5000,-/jam. Untuk tempat2 yang elit, bisa saja mencapai Rp. 10 ribu per jam atau lebih.
Semakin panjang jam buka warnet kita, tentunya semakin banyak omset yang kita. Tetapi ini juga akan membuat biaya operasional kita menjadi lebih mahal, karena kita harus membayar lebih untuk biaya listrik dan gaji karyawan.

4.Dikelola secara professional atau sistem kekeluargan ?
Ini salah satu poin penting juga, karena selama ini, mungkin kita tidak pernah menghitung biaya sewa gedung, karena dianggap toh punya sendiri. Hal ini sebenarnya harus kita hitung, walaupun tempatnya gratis. Karena kalau tidak kita hitung, kita tidak tahu dengan pasti apakah bisnis kita ini layak diteruskan atau tidak. Kalo misalnya tempat yang akan kita gunakan ini, tidak digunakan untuk warnet, tentunya bisa disewakan ke orang lain, dan ini akan memberikan penghasilan bagi kita. Mungkin saja nanti setelah dihitung-2 dengan analisa yang akan diberikan dibawah, lebih untung menyewakan tempat kita daripada kita sendiri yang buka warnet.
Poin lainnya adalah tenaga kerja, banyak usaha warnet yang dijaga oleh pemiliknya langsung atau mungkin juga adik atau kakak atau family dari ownernya. Dan biasanya mereka tidak mengambil gaji, tetapi hanya mengambil keuntungan dari warnet. Seharusnya walaupun yang jaga adalah saudara kita atau kita sendiri sebagai owner, kita juga harus mengambil gaji seperti kalo kita menggaji orang.

5.Penyusutan computer dan gedung.

Ini adalah poin terpenting dalam bisnis warnet. Rata-rata warnet kecil dibuat tanpa menghitung penyusutan computer. Jadi perhitungan mereka simple saja, dalam 1 bulan dapat omset dari warnet misalnya 10 juta, trus dipotong gaji karyawan, listrik, biaya internet, dan lain sebagainya katakanlah total 6 juta, maka keuntungan mereka perbulan adalah 10 juta – 6 juta = 4 juta. Dalam setahun 12 bulan x 4 juta = 48 juta. Bisnis yang lumayan bukan ?
Seharusnya keuntungan 4 juta itu, harus dipotong dulu dengan yang namanya penyusutan komputer. Biasanya kita hitung, satu unit komputer itu dinolkan (dianggap tidak bernilai lagi) dalam waktu 3 tahun. Jadi kalo harga 1 unit komputer 3 juta, maka biaya penyusutan per bulan adalah : Rp 3 juta / (3 tahun x 12 bulan) = Rp. 83.333. Kalo kita ada 10 unit komputer, maka kalikan saja dengan 10 unit, berarti perbulan kita harus susutkan Rp. 833.333,- Uang ini nantinya kita pisahkan dan kita buat tabungan sendiri.
Untuk sewa gedung juga harus dibuat penyusutannya, supaya di tahun depannya, kita sudah ada dana untuk menyambung sewa gedung tersebut. Tidak lucu kalo misalnya setiap tahun, kita harus keluar modal lagi untuk sewa gedung ataupun upgrade PC.

Ok, sekarang coba kita buat analisanya dalam angka-angka supaya lebih mudah dimengerti.

Investasi awal :

1.Sewa gedung, asumsi rp. 10 juta per tahun
2.PC untuk warnet 10 pc, asumsi Rp. 3.500.000 /unit
3.PC untuk server 1 pc, asumsi Rp. 5.000.000 / unit
4.Biaya pembuatan perabot , asumsi rp. 5.000.000
5.Biaya instalasi jaringan, switch dan kabel, asumsi Rp. 2.000.000,-
6.Investasi lainnya, misalnya AC, line tel, listrik, cat ulang ruangan, asumsi Rp. 5.0000.000,-

Total Rp. 62.000.000,-

2.Biaya operasional :

1.Biaya koneksi internet, asumsi memakai speedy, Rp. 1.750.000 / bln.
2.Biaya gaji pegawai, asumsi 2 orang x Rp. 800.000, total Rp. 1.600.000 / bln
3.Biaya listrik dan tel, asumsi Rp. 1.000.000 / bln
4.Biaya lainnya (cadangan), Rp. 500.000 / bln
5.Biaya penyusutan,

*untuk gedung Rp. 10.000.000 / 12 bln = Rp. 833.333 / bln
*untuk pc dan server Rp. 38.500.000 / 36 bln = Rp. 1.069.000 / bln
*untuk lainnya, kita juga asumsi susut dalam 36 bln,

biaya perabot, ac, instalasi, dll Rp. 12.000.000/36 bln = Rp. 333.333 / bln
Total biaya penyusutan Rp. 2.235.000 / bln
Total biaya operasional + penyusutan = Rp. 7.085.000,-

3.Omset Pendapatan
Dengan jumlah 10 komputer, dan jam buka 12 jam (jam 10 pagi s/d 10 malam), kemudian harga jual Rp. 3000 / jam. Maka maksimal keuntungan yang bisa kita dapat adalah
10 pc x 12 jam x Rp.3000 = Rp. 360.000 / hari.
Tapi ini adalah tidak mungkin, kita harus kalikan dengan tingkat kepadatan pengunjung yang datang. Biasanya kita asumsikan dengan nilai 50%, dalam arti rata-2 yang main setiap saat hanya setengah dari kapasitas warnet kita saja.
Maka keuntungan perhari adalah Rp. 360.000 x 50% = Rp. 180.000.
Untuk satu bulan, kita kali kan dengan 30 hari = Rp. 5.400.000,-

Dengan perhitungan diatas, maka usaha warnet kita tadi adalah rugi Rp. 5.400.000 – Rp. 7.0785.000 = Rp. 1.685.000 / bulan.
Sorry, bukan untuk mengecilkan semangat dalam usaha membuat warnet, tetapi ini adalah sekedar ilustrasi supaya kita lebih cermat dalam hitung-2an sehingga investasi yang kita tanam tidak sia-sia.

Ada beberapa poin yang bisa kita rubah supaya usaha warnet kita bisa untung, misalnya :

*Biaya koneksi internet dicari yang lebih murah, misalnya memakai paket office speedy, Rp. 750.000 / bulan. Ini bisa menghemat biaya internet kita sehingga rp. 1 juta /bulan. Atau bisa juga dengan mencari alternative radio link yang banyak dijual oleh pihak ketiga, diluar ISP resmi.
*Meningkatkan jumlah komputer, memperpanjang jam buka, meningkatkan tingkat kedatangan customer dengan membuat paket-2 yang menarik, mis paket main 5 jam, paket happy hour pada jam-2 sepi.
*Buat usaha tambahan selain warnet,misalnya dengan menyediakan penjualan minuman dan makanan ringan, sehingga ada omset tambahan.
*Menyediakan printer untuk bisa mencetak, biasanya dihitung per lembar.
*Menyediakan jasa download, jasa copy cd/dvd, penjualan accessories komputer, pulsa telepon, dan lainnya sepanjang tidak menggangu usaha warnet dan tidak memakan banyak tempat.

Posted in ekonomi | Dengan kaitkata: , , | Leave a Comment »

SAN FRANCISCO (AP) — Even search engines can get suckered by Internet scams

Posted by jendelaindonesia pada Desember 9, 2009

With a little sleight of hand, con artists can dupe them into giving top billing to fraudulent Web sites that prey on consumers, making unwitting accomplices of companies such as Google, Yahoo and Microsoft.

Online charlatans typically try to lure people into giving away their personal or financial information by posing as legitimate companies in “phishing” e-mails or through messages in forums such as Twitter and Facebook. But a new study by security researcher Jim Stickley shows how search engines also can turn into funnels for shady schemes.

Stickley created a Web site purporting to belong to the Credit Union of Southern California, a real business that agreed to be part of the experiment. He then used his knowledge of how search engines rank Web sites to achieve something that shocked him: His phony site got a No. 2 ranking on Yahoo Inc.’s search engine and landed in the top slot on Microsoft Corp.’s Bing, ahead of even the credit union’s real site.

Google Inc., which handles two-thirds of U.S. search requests, didn’t fall into Stickley’s trap. His fake site never got higher than Google’s sixth page of results, too far back to be seen by most people. The company also places a warning alongside sites that its system suspects might be malicious.

But even Google acknowledges it isn’t foolproof.

Some recession-driven scams have been slipping into Google’s search results, although that number is “very, very few,” said Jason Morrison, a Google search quality engineer.

On one kind of fraudulent site, phony articles claim that participants can make thousands of dollars a month simply for posting links to certain Web sites. Often, the victims are asked to pay money for startup materials that never arrive, or bank account information is requested for payment purposes.

“As soon as we notice anything like it, we’ll adapt, but it’s kind of like a game of Whac-A-Mole,” he said. “We can’t remove every single scam from the Internet. It’s just impossible.”

In fact, Google said Tuesday it is suing a company for promising “work at home” programs through Web sites that look legitimate and pretend to be affiliated with Google.

Stickley’s site wasn’t malicious, but easily could have been. In the year and a half it was up, the 10,568 visitors were automatically redirected to the real credit union, and likely never knew they had passed through a fraudulent site.

“When you’re using search engines, you’ve got to be diligent,” said Stickley, co-founder of TraceSecurity Inc. “You can’t trust that just because it’s No. 2 or No. 1 that it really is. A phone book is actually probably a safer bet than a search engine.”

A Yahoo spokeswoman didn’t respond to requests for comment. Microsoft said in a statement that Stickley’s experiment showed that search results can be cluttered with junk, but the company insists Bing “is equipped to address” the problem. Stickley’s link no longer appears in Bing.

To fool people into thinking they were following the right link, Stickley established a domain (creditunionofsc.org) that sounded plausible. (The credit union’s real site is cusocal.org.) After that, Stickley’s site wasn’t designed with humans in mind; it was programmed to make the search engines believe they were scanning a legitimate site. Stickley said he pulled it off by having link after link inside the site to create the appearance of “depth,” even though those links only led to the same picture of the credit union’s front page.

The experiment convinced Credit Union of Southern California that it should protect itself by being more aggressive about buying domain names similar to its own. Domains generally cost a few hundred dollars to a few thousand dollars each — a pittance compared with a financial institution’s potential liability or loss of goodwill if its customers are ripped off by a fake site.

“The test was hugely successful,” said Ray Rounds, the credit union’s senior vice president of information services.

Stickley’s manipulation illuminates the dark side of so-called search engine optimization. It’s a legitimate tactic used by sites striving to boost their rankings — by designing them so search engines can capture information on them better.

But criminals can turn the tables to pump up fraudulent sites.

“You can do this on a very, very broad scale and have a ton of success,” Stickley said. “This shows there’s a major, major risk out there.”

Robert Hansen, a Web security expert who wasn’t involved in Stickley’s research, said ranking high in search engine results gets easier as the topic gets more obscure. An extremely well-trafficked site such as Bank of America’s would always outrank a phony one, he notes.

Still, Hansen said, criminals have been able to game Google’s system well enough to carve out profitable niches. He says one trick is to hack into trusted sites, such as those run by universities, and stuff them with links to scam sites, which makes search engines interpret the fraudulent sites as legitimate.

“I don’t think we’re anywhere near winning” the fight against such frauds, said Hansen, chief executive of the SecTheory consulting firm.

Roger Thompson, chief research officer for AVG Technologies, who also wasn’t involved in the research, said search results can be trusted, for the most part.

“But the rule is, if you’re looking for something topical or newsworthy, you should be very cautious about clicking the link,” he said. That’s because criminals load their scam sites with hot topics in the news, to trap victims before the search engines have a chance to pull their sites out of the rankings.

“The bad guys don’t have to get every search,” he said. “They just have to get a percentage.”

Consumers can protect themselves from scam sites by looking up the domain at http://www.whois.com, which details when a site was registered and by whom. That can be helpful if the Web address of a phony site is similar to the real one.
http://finance.yahoo.com/news/How-fake-sites-trick-search-apf-1815482283.html?x=0&sec=topStories&pos=8&asset=&ccode=

AP Technology Writer Michael Liedtke contributed to this report from San Francisco.

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , | Leave a Comment »